Asal
mula didirikannya teater Permata ini disebabkan dari keprihatinan kami terhadap alam
lingkungan sekitar, yang hari demi hari semakin kotor dan cuaca tidak menentu dikarenakan efek rumah
kaca ( Green House Epect ) yang
menyebabkan global warning.
Ini
disebkan karena akhalak umat manusia khususnya para generasi muda di Indonesia
yang semakin hancur, dan dibelahan dunia sudah kembali ke zaman jahiliyah. Para
pelajar tidak hidmat kepada gurunya, para pemuda pemudi tidak patuh
terhadap perkataan orang tuanya, etika dan moralnya hancur.
Untuk meminimalisir permasalahan tersebut kami berinisiatif untuk
membuat sebuah komunitas peduli lingkungan yang dinamakan Teater Permata.
Komunitas ini mempunyai tujuan dengan harapan bisa mengembalikan akhlaq manusia
pada fitrahnya.
Hidup
dan kehidupan mesti terus berjalan, bukan hanya untuk generasi hari ini
melainkan untuk generasi mendatang dan seterusnya. Pembangunan haruslah
berkelanjutan dan menjamin bahwa kehidupan generasi mendatang pasti terjamin, sehingga
generasi yang hidup sekarang bukanlah ancaman bagi generasi berikutnya. Maka
diperlukan upaya perbaikan lingkungan mulai dari sekarang.
Seperti
yang kita sadari diera modern ini industry berdiri dimana mana yang akhirnya
produksi limbah beredar kedesa desa terpencil yang sangat menggangu pada
kesuburan tanah, air dan udara (Pencemaran) yang paling utama sangat menganggu
ekosistem dilingkungan hidup.
Sekitar
tahun 2009, tepatnya pada tanggal 22 Februari 2009 kami membentuk sebuah
komunitas Peduli Lingkungan yang bertujuan untuk mengamalkan salah satu dari
hadist nabi yang sudah tidak asing lagi yaitu “Kebersihan Sebagaian dari pada
iman”.
Akan
tetapi kami kesulitan untuk membuat nama komunitas tersebut, yang pada akhirnya
melihat dari kondisi dilapangan supaya tujuan peduli lingkungan hidup ini mudah
tercerna dan menarik hati masyarakat sekitar untuk peduli kepada lingkungannya,
kami mengemasnya kedalam Teater, hingga akhirnya kami mengatas namakan untuk
komunitas ini yaitu TEATER PERMATA (Pertunjukan Menarik Penuh Canda Tawa).
Teater
Permata ini tidak sama dengan teater yang biasanya, tapi Teater Permata ini
lebih berkonsentrasi kepada 3R (Reuse, Reduce dan Recycle), kami akan selalu
mencoba mengajak masyarakat setempat untuk berprilaku Go Green dalam upaya
meminimalisir terjadinya Global Warming.
Maka
dari itu teater PERMATA ini bertujuan mengajak untuk memanfaatkan barang barang
limbah atau sampah an organic yang sangat sukar sekali terurai, untuk dijadikan
barang bermanfaat, dan kami telah mencoba membuat karya dari barang limbah itu
seperti. :
![]() |
Helicopter, dari korek gas Bekas |
![]() |
Miniatur Motor dari korek Bekas |
![]() |
Tank Baja dari Korek Bekas |
![]() |
Bekas Tempurung Kelapa |
Bros dari limbah kain dan hiasan lainnya |
Perkusi Limbah |
Sosialisasi Go Green with Perkusi Limbah |
![]() |
Robot dari Dus |
![]() |
Dan Hiasan lainnya |
No comments:
Post a Comment