Sunday, May 15, 2022

Model-model Pembelajaran

Salah satu kemampuan dasar yang harus dimiliki guru adalah kemampuan dalam merencanakan dan melaksanakan proses belajar mengajar. Kemampuan ini membekali guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung  jawabnya sebagai pengajar. Belajar mengajar terjadi pada saat berlangsungnya interaksi antara guru dengan peserta didik untuk mencapai tujuan sebuah pengajaran. Sebagai proses, belajar mengajar memerlukan  perencanaan yang seksama yakni mengkoordinasikan unsur-unsur tujuan  bahan  pengajaran, Model, strategi dan metode pembelajaran  serta penilaian /evaluasi.  Pada artikel  kali ini pembahasan akan tujukan pada model-model pembelajaran.

1.        Model Pembelajaran Konstruktivisme

Model Pembelajaran Konstruktivisme adalah salah satu pandangan tentang proses pembelajaran yang menyatakan bahwa dalam proses belajar (perolehan pengetahuan) diawali dengan terjadinya konflik kognitif. Konflik kognitif  ini hanya dapat diatasi melalui pengetahuan diri  (self-regulation). Dan pada akhir proses belajar pengetahuan akan dibangun sendiri melalui pengalamannya dari hasil interaksi dengan lingkungannya.

Pada model pembelajaran konstruktivisme seorang pendidik harus memperhatikan  hal-hal berikut :

a.       Mengakui  adanya konsepsi awal yang dimiliki siswa melalui pengalaman sebelumnya.

b.      Menekankan pada kemampuan siswa minds –on dan hands-on.

c.       Mengakui bahwa dalam proses pembelajaran terjadi perubahan konseptual.

d.      Mengakui bahwa pengetahuan tidak dapat diperoleh secara pasif.

e.       Mengutamakan terjadinya interaksi sosial

Adapun implikasi model pembelajaran konstruktivisme terbagi dalam 4 tahap yaitu :

1). Apersepsi

2). Eksprorasi

3). Diskusi dan penejelasn Konsep

4). Pengembangan dan aplikasi.

 

2.        Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM)

            Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) adalah suatu pembelajaran mengambil  isu yang terjadi dimasyarakat sebagai tofik pembelajaran yang berpusat kepada siswa.

 Pada model pembelajaran sains teknologi masyarakat terdapat 5 domain diantaranya:

a.       Domain Konsep

b.      Domain Proses

c.       Domain Aplikasi

d.      Domain Kreativitas

e.       Domain Sikap.

 

Adapun implikasi model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) terbagi dalam 4 tahap yaitu :

1). Invitasi

2). Eksplorasi

3). Penjelasan Dan solusi

4). Pengambilan Tindakan

 

3.        Model Pembelajaran kooperatif

            Model Pembelajaran kooperatif adalah proses belajar mengajar yang menekankan pada sikap atau prilaku bersama dalam bekerja atau dalam membantu diantara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok.

 

            Karakteristik dalam model Pembelajaran Kooperatif antara lain :

a.       Individual accountability

b.      Social Skill

c.       Positive Interdependence

d.      Group Procesing

Beberapa Manfaat dari model pembelajaran kooperatif adalah:

1).  Dapat melibatkan siswa secara aktif dalam mengembangkan engetahuan.

2).  Dapat mengembangkan aktualisasai berbagai potensi yang telah dimiliki siswa.

3). Mengembangkan dan melatih berbagai sikap dan keterampilan untuk diterapkan dalam kehidupan dimasyarakat.

4). Siswa dapat menjadi tutor sebaya bagi siswa lainnya.

 

4.        Model pembelajaran Interaktif

Model pembelajaran Interaktif adalah suatu pendekatan pembelajaran yang merujuk pada pandangan konstruktivisme.

            Pengembangan pola pikir dan daya pikir tampak pada keingin tahuan siswa terhadap obyek yang sedang dipelajari. Hal ini dapatr diketahui melalui pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari siswa pada saat terjadi proses belajar mengajar. Dengan keterampilan berpikir yang baik, seseorang akan menjadi dinamis, tanggap terhadap perubahan, mudah berdaptasi, mandiri dan mempunyai kepercayaan  diri.

 

Langkah-langkah Model pembelajaran interaktif diantaranya :

a.       Pengetahuan awal siswa

b.      Eksplorasi

c.       Pertanyaan siswa

d.      Observasi

e.       Pengetahuan akhir

f.       Refleksi

Paling tidak Empat model pembelajaran  dasar ini yang  harus dikuasai oleh seorang pendidik, untuk menunjang proses kegiatan belajar yang menyenangkan dan tidak monoton.


Sumber : Hilda Karil, Margaretha, (BMI) Bina Media Informasi. Bandung, 2004

No comments:

Post a Comment

yX Media - Monetize your website traffic with us

Popular Posts

Entri Populer

Search This Blog