Rasul SAW tidak membatasi anjuran/kewajiban belajar terhadap kaum perempuan merdeka (yang memiliki status sosial yang tinggi), tetapi memberlakukannya juga kepada para budak belian dan mereka yang berstatus social rendah. Oleh karena itu sejarah mencatat sekian banyak perempuan yang tadinya budak belian, kemudia dapat mencapai tingkatan pendidikan yang sangat tinggi.
Al-Muqarri dalam bukunya Nafh al-tib, sebagaimana dikutip oleh Abd al-Wahid Wafi, memberitakan bahwa Ibn al-Mutaraf, seorang pakar bahasa pada masanya, pernah mengajarkan seorang perempuan liku-liku bahasa Arab, sehingga wanita tersebut pada akhirnya memiliki kemampuan yang melebihi gurunya sendiri, khususnya dalam bidang puisi, sampai-sampai ia dikenal dengan nama al-arudiyyah karena keahliannya dalam bidang ini.
Harus diakui bahwa pembidangan ilmu pada masa awal Islam belum lagi sebanyak dan seluas masa kita dewasa ini, namun Islam tidak membedakan antara satu disiplin ilmu dan disiplin lainnya, sehingga seandainya mereka yang disebut namanya di atas hidup pada masa kita sekarang ini, maka tidak mustahil mereka akan tekun pula dalam mempelajari disiplin-disiplin ilmu yang berkembang dewasa ini.
Demikian uraian sekilas yang berkaitan dengan hak dan kewajiban kaum perempuan dalam bidang pendidikan. Maka apabila demikian halnya, mengapa mesti muncul pandangan yang membatasi wanita untuk belajar dan menuntut ilmu ?, sekali lagi salah satu penyebabnya adalah pemahaman terhadap sumber keagamaan yang tidak konferehnensif, sebagai akibat dari adanya sikap pensakralan terhadap suatu bentuk pemikiran dan pemahaman keagamaan yang sebenarnya tidak bisa lepas dari konteks ruang dan waktu. Di mana pada gilirannya sikap tersebut telah memunculkan suatu pandangan yang absolut dan keharusan tunduk pada suatu produk pemikiran.
Untuk mengakhiri tulisan ini, ada baiknya apabila mengutip beberapa bagian dari
Tulisan Syekh Muhammad Al-Ghazali dalam bukunya Al-Islam wa Al-Taqat Al-Mu’attalah :
"Ketika kita tidak menyetujui dan menolak secara keras keadaan kaum wanita pada abad yang lalu, maka itu dibanding dengan keadaan wanita pada masa awal Islam. Adapun dibanding dengan keadaan hidup wanita Eropa dan Amerika sekarang, maka kita berkeyakinan bahwa wanita yang tidak bekerja lebih baik dari wanita yang bejat,….. wanita yang terkurung di rumah tempat tidur atau yang terbatas (pekerjaannya) dalam mengurus anak dan suami, lebih baik dari pada mereka yang terbuka bagi semua mata atau tidak menolak setiap sentuhan tangan".
“Islam mempersamakan antara kedua jenis kelamin (laki-laki dan perempuan) dalam segala macam pekerjaan yang baik, yang paling baik diantara mereka di sisi Allah adalah yang paling suci niatnya dan paling banyak usahanya”
“Pada dasarnya bukanlah menjadi kewajiban perempuan untuk melayani suaminya, baik dalam memasak, mengatur kamar, menyapu, menjahit dan apapun lainnya, walaupun kalau dia melakukan hal-hal tersebut adalah sesuatu yang baik.”
Wallahu a’lam bi al-Shawab, semoga bermanfaat Amien
baca artikel diatas gima gitu rasanya :P
ReplyDeleteSimak kang . . . Sukses ya buat artikelnya
ReplyDeleteKunjungan siang bro
ReplyDeleteKUNBAL YE ;)
Wanita sekarang suka cabe-cabean
ReplyDeleteHadir..
ReplyDeleteKalo di era sekarang, kebanyakan perempuan walaupun udah keluar uang banyak untuk pendidikan tinggi, ujung2nya nikah, punya anak terus jd ibu rumah tangga
ReplyDeleteFollback blogku
Kunjungan malam kawan
ReplyDeletepostingan ente keren sob :-D
ReplyDeletesory nih agak telat :-D
terimakasih sebelumnya udh mw brkunjung diblog ane :-)
Wah kren master... Artikelnya.. Kunbal yah
ReplyDeleteWah posting kamu bagus gan ,saya semakin semangat mengunjungi blog sobat :D, jika sobat berkenan mampir yah ke blog sederhana ku sekalian kita saling bersilahturahmi
ReplyDeletehttp;//rayhanspartaks.mywapblog.com
Ku tunggu ya kunjungan mu sobat :)
infonya membantu sob jangan lupa kunbal :D
ReplyDeleteMudegg ahh..
ReplyDeletesaya save dulu master...
ReplyDeleteMaaf telat zhob? Sebenarnya kita semua harus menuntut ilmu baik perempuan maupun laki2 zhob karena itu bekal kita menghadapi kerasx kehidupan ini.
ReplyDeleteDan Jangan lupa baca artikel terbaruku iya di tunggu kedatangannya serta komentarnya Master!
:mrgreen: :mrgreen: :mrgreen: :mrgreen: :mrgreen: :mrgreen:
Kunjungan malam gan..
ReplyDeletemakasih y udah share..
Bener,,saya jg pernah baca buku tentang Siti Qtijah,,hrsnya pandangan dan kiprah hidupnya bisa menginspirasi untuk tdk mendiskriminasikan wanita dizaman skrng,,
ReplyDeletemenambah wawasan kang :D
ReplyDeletekeren sob postingannya :D
ReplyDeleteCoba deh sob cari buku fat-hun-Nikaah ... Disitu dijelasin secara gamblang kewajiban seorang istri dan suami sesuai hadits dan al qur'an serta para ulama secara ijma' :D
jaman sekarang semakin uMbrus prilakunya
ReplyDeletenyiman master
ReplyDeleteMantab sob pnjelasan nya
ReplyDeletefollow sukses difollbeck sob
Mf y mas bru bisa berkunjung, soalnya lg bikin apps mywapblog.
ReplyDeleteKomentarku kok gk ada fotonya ya gan.. Maaf komentar menyimpang :-D
ReplyDeleteohh.. Jdi Begitu ya?
ReplyDeleteJarang membuat artikel nih mas,, ditunggu dh artikel selanjutnya
ReplyDeleteWanita kedudukannya lebih tinggi di sisi Allah kang :D
ReplyDeletekk suka wanita sprt apa kak? :D
ReplyDeleteselamat siank kawanku . . .
ReplyDeleteartikel yg sangat jelas gan pembawaanx . .
Di tggu new postnya yhaa :D
nyimak
ReplyDeletenice share, btw kunbal ya :)
ReplyDelete