Salah satu kemampuan dasar yang harus dimiliki guru adalah kemampuan dalam merencanakan dan melaksanakan proses belajar mengajar. Kemampuan ini membekali guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pengajar. Belajar mengajar terjadi pada saat berlangsungnya interaksi antara guru dengan peserta didik untuk mencapai tujuan sebuah pengajaran. Sebagai proses, belajar mengajar memerlukan perencanaan yang seksama yakni mengkoordinasikan unsur-unsur tujuan bahan pengajaran, Model, strategi dan metode pembelajaran serta penilaian /evaluasi. Pada artikel kali ini pembahasan akan tujukan pada model-model pembelajaran.
1.
Model
Pembelajaran Konstruktivisme
Model
Pembelajaran Konstruktivisme adalah salah satu pandangan tentang proses
pembelajaran yang menyatakan bahwa dalam proses belajar (perolehan pengetahuan)
diawali dengan terjadinya konflik kognitif. Konflik kognitif ini hanya dapat diatasi melalui pengetahuan
diri (self-regulation). Dan pada akhir
proses belajar pengetahuan akan dibangun sendiri melalui pengalamannya dari
hasil interaksi dengan lingkungannya.
Pada
model pembelajaran konstruktivisme seorang pendidik harus memperhatikan hal-hal berikut :
a.
Mengakui
adanya konsepsi awal yang dimiliki siswa
melalui pengalaman sebelumnya.
b.
Menekankan
pada kemampuan siswa minds –on dan hands-on.
c.
Mengakui
bahwa dalam proses pembelajaran terjadi perubahan konseptual.
d.
Mengakui
bahwa pengetahuan tidak dapat diperoleh secara pasif.
e.
Mengutamakan
terjadinya interaksi sosial
Adapun
implikasi model pembelajaran konstruktivisme terbagi dalam 4 tahap yaitu :
1).
Apersepsi
2).
Eksprorasi
3).
Diskusi dan penejelasn Konsep
4).
Pengembangan dan aplikasi.
2.
Model
Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM)
Model Pembelajaran Sains Teknologi
Masyarakat (STM) adalah suatu pembelajaran mengambil isu yang terjadi dimasyarakat sebagai tofik pembelajaran
yang berpusat kepada siswa.
Pada model pembelajaran sains teknologi
masyarakat terdapat 5 domain diantaranya:
a.
Domain
Konsep
b.
Domain
Proses
c.
Domain
Aplikasi
d.
Domain
Kreativitas
e.
Domain
Sikap.
Adapun
implikasi model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) terbagi dalam 4
tahap yaitu :
1).
Invitasi
2).
Eksplorasi
3).
Penjelasan Dan solusi
4).
Pengambilan Tindakan
3.
Model
Pembelajaran kooperatif
Model Pembelajaran kooperatif adalah
proses belajar mengajar yang menekankan pada sikap atau prilaku bersama dalam
bekerja atau dalam membantu diantara sesama dalam struktur kerjasama yang
teratur dalam kelompok.
Karakteristik dalam model
Pembelajaran Kooperatif antara lain :
a.
Individual
accountability
b.
Social
Skill
c.
Positive
Interdependence
d.
Group
Procesing
Beberapa Manfaat dari model pembelajaran kooperatif adalah:
1). Dapat melibatkan siswa secara aktif dalam
mengembangkan engetahuan.
2). Dapat mengembangkan aktualisasai berbagai
potensi yang telah dimiliki siswa.
3).
Mengembangkan dan melatih berbagai sikap dan keterampilan untuk diterapkan
dalam kehidupan dimasyarakat.
4).
Siswa dapat menjadi tutor sebaya bagi siswa lainnya.
4.
Model
pembelajaran Interaktif
Model
pembelajaran Interaktif adalah suatu pendekatan pembelajaran yang merujuk pada
pandangan konstruktivisme.
Pengembangan pola pikir dan daya
pikir tampak pada keingin tahuan siswa terhadap obyek yang sedang dipelajari. Hal
ini dapatr diketahui melalui pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari siswa pada
saat terjadi proses belajar mengajar. Dengan keterampilan berpikir yang baik,
seseorang akan menjadi dinamis, tanggap terhadap perubahan, mudah berdaptasi,
mandiri dan mempunyai kepercayaan diri.
Langkah-langkah
Model pembelajaran interaktif diantaranya :
a.
Pengetahuan
awal siswa
b.
Eksplorasi
c.
Pertanyaan
siswa
d.
Observasi
e.
Pengetahuan
akhir
f.
Refleksi
Paling
tidak Empat model pembelajaran dasar ini
yang harus dikuasai oleh seorang
pendidik, untuk menunjang proses kegiatan belajar yang menyenangkan dan tidak
monoton.
Sumber : Hilda Karil, Margaretha, (BMI) Bina Media Informasi.
Bandung, 2004